Edisi Curcol.

Sinar mentari pagi muncul dengan parasnya yang menggoda, seakan menjadi pesona. Aktivitas seperti biasa harus dilakukan. padahal ku masih ingin menatap sang mentari lebih lama, berinteraksi dengan panasnya tetapi disitulah pesonanya. Sudah mulai bosan dengan aktivitas seperti biasanya, bangun, mandi, kuliah tetapi harus kulalui. tetapi ada yang membuat ku tetap semangat yaitu kamu, iya kamu......... interezzo aja.


Amanah di pundak menjadi Ketua Umum Rois Feb Unila sungguh luar biasa berat, bukan soal keringat dan Air mata yang harus keluar. tetapi menjaga diri dari kebanyakan orang memandang luar biasa, luar biasa imannya maupun perbuatannya, padahal semua sungguh jauh darinya, kenapa amanah ini menghampiriku. tetap menjadi pertanyaan besar yang mungkin sampai kapanpun takkan terpecahkan. Sungguh yang aku takutkan adalah ketika secuil perbuatan di saat lalai dianggap bagai suatu kebenaran. Perkataan yang menyayat hati pernah terlontar, Ketua ROIS kok kayak gitu, jadi gini to orang islam. Yah itu yang ku takutkan, semua tingkah yang kulakukan sebagai azas islam.

Semoga ku diberi pundak yang kuat memanggul beban ini, diberi kaki untuk tegak menjalankan amanah ini dan diberi hati sejernih hati Abu Bakar. Belajar merangkai kata dengan bingkai islam, memahat tingkah dengan tingkah para nabi dan mengukir sejarah seperti tintanya para nabi.

If You Like This Post, Share it With Your Friends